BATAM, ONTOPNEWS.COM – Pemerintah Kota Batam bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah menyosialisasikan rencana pembangunan Rumah Sakit Khusus Infeksi Virus kepada masyarakat Kecamatan Galang. Sosialisasi digelar di Halaman Kantor Camat Galang, Kamis (5/3) dengan menghadirkan sejumlah perwakilan warga.
Diawali dengan sambutan dari Wakil Walikota Batam, Amsakar Achmad, menyampaikan informasi atas kebijakan pemerintah pusat untuk mengembangkan fasilitas di kawasan eks Camp Vietnam menjadi RS Khusus. Lokasi bekas pengungsian warga Vietnam korban perang ini berada di Kelurahan Sijantung, Galang.
Menurutnya sosialisasi ini penting supaya tidak ada misinformasi atau salah pemahaman di tengah masyarakat tentang Virus COVID-19. Ia berharap setelah pertemuan tersebut perbedaan pemahaman dapat diluruskan.
Ia menjelaskan, Galang dipilih oleh Pemerintah menjadi alternatif pembangunan RS khusus ini antara lain karena aksesibilitasnya baik. Jalan menuju lokasi sudah tersedia bahkan dalam kondisi baik. Kemudian di lokasi calon rumah sakit juga sudah tersedia sumber air dan listrik.
“Dan rumah sakit ini akan dapat menjadi aset bagi Batam yang nilainya luar biasa. Alat medisnya akan lengkap, tenaga spesialisnya juga akan banyak. Akan dibuat dengan fasilitas 1.000 tempat tidur, 50 di antaranya ruang isolasi. Dan ini adalah kebijakan nasional yang mana keselamatan dan kesehatan masyarakat sekitar akan diutamakan. Jadi diharapkan kita dapat mendukung itu,” kata Amsakar.
Pada kesempatan tersebut juga dihadirkan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Tjetjep Yudiana dan Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmarjadi. Keduanya memaparkan informasi teknis seputar virus corona yang melatarbelakangi rencana pembangunan rumah sakit khusus di Galang.
Pemaparan yang disampaikan antara lain tentang cara penyebarannya, data mengenai tingkat kematian yang disebabkan penyakit ini, hingga cara pencegahan agar tidak tertular penyakit Covid-19 tersebut.
“Corona ini mudah tersebar, seperti penyakit flu. Tapi Penyebaran virus ini melalui droplet (cairan dari saluran pernapasan seperti batuk atau bersin). Droplet ini paling jauh 1,8 meter jatuhnya. Atau mungkin virus berpindah dari droplet yang tak sengaja kita sentuh di tempat umum, misal pegang gagang pintu. Maka kita dianjurkan untuk sering cuci tangan. Jumlah yang meninggal 2 persen, kecil dibanding penyakit lain seperti Sars, Ebola, Flu Babi, Merscov. Dan dari 2 persen yang meninggal itu sebagiannya orang tua dan yang sudah punya penyakit. Sedangkan orang muda dan sehat, angkanya jauh di bawah 1 persen. ,” papar Didi.
Sementara Tjetjep mengatakan warga tak perlu terlalu khawatir. Karena pemerintah pastinya tidak akan gegabah. Pembangunan juga akan mempertimbangkan lokasi pengelolaan limbah. Sehingga tidak akan sampai mengganggu kesehatan masyarakat.
“Percayalah kepada pemerintah. Jaminan kesehatan warga Galang juga pemerintah yang akan menanggung, kolaborasi provinsi dan kota,” sebut Tjetjep. (MCB)
More Stories
Kepala BP Batam Resmikan Revitalisasi dan Pengembangan Gedung VVIP Bandara Internasional Hang Nadim
BP Batam Ajak Masyarakat Batam Dukung Rencana Pengembangan Rempang
Mengawal Asta Cita, Bea Cukai Batam Ekspos Kinerja Pengawasan